Mengekspresikan Emosi Lewat Tulisan

Menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan emosi, juga dipercaya sebagai salah satu terapi untuk kesehatan mental. Semua orang merasakan emosi dan berhak mengekspresikannya, salah satunya melalui tulisan.Beberapa penulis yang mengekspresikan emosi lewat tulisan adalah: Kim Sang Hyun, Ilham, dan Stefani Bella.

Kim Sang Hyun mempertanyakan tentang hidup dan segala permasalahannya dalam Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? Ia merupakan penulis pria yang secara gamblang menuliskan ekspresi dan emosi dalam bentuk literasi, mulai dari cinta, kegamangan, hingga kesedihan.

Author:Ganteng Sumpah merupakan seorang content creator yang mengelola akun gantengsumpah di Twitter. Konten-kontennya berisi tentang perenungan tentang permasalahan hidup generasi saat ini.

Stefani Bella adalah penulis yang dikenal dengan nama pena Hujan Mimpi. Ia aktif di jejaring sosial menyuarakan perasaan-perasaannya dalam bentuk esai pendek.

Di talkshow ini kita akan belajar untuk mendengar suara, mengenali diri, dan akhirnya menghargai emosi orang lain.

Sabtu, 4 Sept 2021 - 16.00-18.00 WIB | Google Meet patjarmerah | Tiket: Beli Buku Apa Saja | Kuota: 200

Petualangan Mencintai Diri

Akhir-akhir ini, kesadaran akan pentingnya mencintai diri sendiri banyak disuarakan melalui media sosial. Banyak dari kita yang mulai peduli dan belajar untuk lebih mencintai diri sendiri, tetapi mencintai diri sendiri adalah sebuah perjalanan panjang yang tak mudah. Dalam diskusi ini, peserta akan diajak untuk mengevaluasi perjalanan mencintai diri yang selama ini sudah dijalani; apa yang kurang, apa yang harus diperbaiki, apa yang harus dipersiapkan lagi supaya kita bisa menjadi individu yang lebih baik. Dr Jiemi Ardian, Sp.KJ dan Petualangan Menuju Sesuatu akan membantu kita untuk melihat kembali diri kita secara menyeluruh, hingga nantinya kita bisa lebih mengenal dan mencintai diri sendiri.

Dr Jiemi Ardian, Sp.KJ adalah adalah Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Rumah Sakit Siloam Bogor. Ia juga aktif memberikan pengetahuan tentang kesehatan mental melalui akun media sosial miliknya.

Petualangan Menuju Sesuatu adalah pembuat komik yang mengangkat isu kesehatan mental dalam karya-karyanya. Mereka memberikan edukasi tentang kesehatan mental melalui kisah petualangan jelly jingga bernama Blob.

Minggu, 5 Sept 2021 - 16.00-17.30 WIB | Google Meet patjarmerah | Gratis | Kuota: 240

Berkarya dengan Suara

Cerita bisa dituturkan melalui berbagai media. Salah satu media bercerita yang banyak diminati saat ini adalah siniar (podcast). Maraknya perkembangan podcast membuat orang mulai terbiasa mendengarkan cerita dalam format audio. Di sisi lain, pencerita pun jadi memiliki lebih banyak pilihan dalam menyampaikan ceritanya.

Salah satu orang yang aktif berkarya melalui medium suara adalah Fauzi Rahadian. Ia kerap membahas keresahan anak muda melalui podcast dan membuat sandiwara audio melalui akun instagram @suaratelfon. 'Nomor yang Anda Tuju sedang Sibuk' adalah buku yang ia tulis berdasarkan sandiwara audio berjudul 'Nabila Story' yang diunggah di akun instagram @suaratelfon.

Dalam acara ini, Fauzi Rahadian akan bebagi cerita dan kiat-kiat berkarya melalui suara.

Jumat, 10 Sept 2021 - 16.00-17.00 WIB | Instagram Live @penerbitharu | Gratis

Rumah bagi Pembaca

Komunitas literasi adalah satu entitas penting dalam ekosistem perbukuan untuk menciptakan masa depan perbukuan yang berkelanjutan.

Para pembaca menjadikan komunitas literasi menjadi rumah bagi mereka yang memiliki ketertarikan yang sama dalam bacaan, dan setiap komunitas memiliki perannya yang berbeda-beda.

Bersama dengan delapan komunitas literasi aktif di Indonesia, kita akan mengenal lebih jauh masing-masing dari komunitas, dan akan berdiskusi mengenai peran apa saja dari sebuah komunitas literasi untuk para pembaca dan penerbit.

Jumat, 10 Sept 2021 - 19.00-20.30 WIB | Google Meet patjarmerah | Gratis | Kuota: 240

Alih Wahana Novel ke Komik

Alih wahana karya tulis menjadi bentuk karya lainnya tidak asing lagi saat ini. Mulai dari mengadaptasi novel menjadi film, hingga ke media lain seperti komik.

Salah satu novel dari Penerbit Inari yang diadaptasi menjadi komik adalah Purple Eyes. Purple Eyes bercerita tentang Ivarr Amundsen pria Norwegia yang tidak bisa merasakan emosi dalam dirinya setelah adiknya, Nikolai, menjadi korban pembunuhan. Nikolai yang dibunuh secara keji telah membuat Ivarr mati rasa, hingga Solveig, gadis misterius dan aneh masuk ke kehidupan Ivarr. Ini adalah kisah dari negeri yang muram dan bersalju. Namun di saat-saat tergelap sekalipun, cinta akan selalu ada.

Prisca Primasari, penulis novel Purple Eyes dan Sinta, Ilustrator komik Purple Eyes, akan membagikan pengalaman bagaimana sebuah novel diadaptasi menjadi sebuah komik hingga pembaca tetap merasakan jiwa dari karya orisinil tersebut, sekaligus mendapatkan kesan segar dari hasil adaptasinya.

Sabtu, 11 Sept 2021 - 13.00-14.00 WIB | Instagram Live @penerbitharu | Gratis

How to Nurture a Murderer (in Fiction)

Iya-misu adalah subgenre misteri yang banyak membahas sisi gelap manusia dan tentu saja isu sosial yang ada di dalam masyarakat, dan menjadi sebuah angin segar dalam genre misteri di Indonesia. Salah satu penulis Iya-misu terbaik di Jepang adalah Minato Kanae. Kali ini ia merilis buku terbarunya "Ferris Wheel at Night" yang mempertanyakan keadaan masyarakat dan tuntutannya...

Debut dengan Confessions, Minato Kanae telah menyabet berbagai macam penghargaan. Karya-karyanya juga telah dialihwahanakan menjadi drama, film, bahkan komik.

Dalam talkshow ini kita akan berdiskusi dengan Minato Kanae tentang proses kreatifnya dalam menulis, bagaimana ia mendapatkan ide-ide yang bisa membuat pembaca merasa tak nyaman, dan apa yang sebenarnya ingin ia bicarakan dengan karyanya.

Sabtu, 11 Sept 2021 - 16.00-18.00 WIB | Zoom MIWF & Pendaftaran Website patjarmerah | Tiket: Rp115.000 (PO Buku Ferris Wheel at Night) | Kuota: 800 (PM:750 & Haru:50)

Writing Beyond Borders

Kemajuan teknologi telah membuat kita bisa berkarya bekerja tanpa memedulikan batas ruang. Penulis bahkan bisa menulis mengenai negara yang mungkin belum pernah mereka kunjungi sebelumnya karena akses terhadap budaya negara lain dan referensinya mudah sekali di dapatkan saat ini. Clarissa Goenawan dan Tifany Tsao adalah dua dari antaranya.

Clarissa adalah penulis Singapura yang lahir di Indonesia, buku-bukunya berlatarkan Jepang, sementara Tifany adalah penulis dan penerjemah yang semasa hidupnya banyak berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya menetap di Australia.

Bersama Desca Ang sebagai pemantik diskusi, kita akan bicara bersama mengenai pengaruh budaya-budaya yang saat ini begitu mudah untuk kita kenal ini terhadap sebuah karya dan mengapa hal itu penting.

Minggu, 12 Sept 2021 - 13.00-14.30 WIB | Google Meet patjarmerah | Gratis | Kuota: 240

Hanya Lelah, Bukan Menyerah

Dalam hidup, ada saat kita merasa lelah dan tidak minat terhadap apa pun, atau lelah karena berusaha terlalu keras untuk melakukan yang terbaik, atau lelah karena terlalu menahan diri terhadap sesuatu. Bahkan rasa lelah itu bisa menimbulkan keinginan untuk menyerah. Terutama saat kita sedang mencari passion dengan terlalu keras, alih-alih menemukannya kita malah terkadang terkena burnout.

Melalui acara ini, dr. Andreas Kurniawan dan Alexander Thian akan berbagi pengalaman tentang keadaan lelah dan burnout ini, juga bagaimana mengatasi situasi tersebut agar tidak sampai menyerah.

Minggu, 12 Sept 2021 - 16.00-18.00 WIB | Google Meet patjarmerah | Tiket: Beli Buku Apa Saja| Kuota: 200