Press Realease Goodbye Fairy
08 Mei 2020 11:52:30 WIB

   Goodbye Fairy: Chitanda Eru Versi Bule?!


Tangerang, Maret 2020. Goodbye Fairy adalah novel yang seharusnya menjadi bagian dari serial Hyouka, sebuah seri misteri remaja yang berasal dari Jepang. Seri Hyouka sendiri telah diadaptasi ke dalam anime oleh studio Kyoto Animation dan film layar lebar dalam versi live action. Goodbye Fairy terbit pada 2004 di Jepang, dan akan segera diterbitkan oleh Penerbit Haru pada April 2020 mendatang.

    Yonezawa Honobu sebenarnya menuliskan Goodbye Fairy untuk melanjutkan seri Hyouka yang diterbitkan sebelumnya. Karena label dalam penerbit Hyouka sebelumnya ditangguhkan, Yonezawa pun tidak bisa menerbitkan Goodbye Fairy sebagai bagian dari Hyouka. Sampai akhirnya sebuah penerbit lain meminang buku ini dan memutuskan menerbitkannya dengan perubahan-perubahan sedemikian rupa, sehingga menjadi terpisah dari serial Hyouka tersebut.

    Novel yang ditulis oleh Yonezawa Honobu ini mengingatkan pembaca terhadap kebiasaan-kebiasaan kecil yang ternyata memiliki filosofi tersendiri di baliknya. Terutama di Indonesia, banyak kebiasaan yang seringkali membuat orang luar negeri terheran-heran. Bahkan terkadang, sesama masyarakat Indonesia sendiri tidak paham kenapa orang melakukan itu. Seperti saat kita sedang makan gorengan, atau mi, beberapa orang terbiasa menyediakan cabe sebagai pelengkap. Sementara di luar negeri, biasanya cabe diolah terlebih dahulu sebelum dimakan. Selain itu, ada juga kebiasaan orang Indonesia, terutama suku Jawa, yang menunjuk arah jalan menggunakan jari jempol, bukan telunjuk. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan sikap sopan kepada lawan bicara. Orang luar negeri kebanyakan kesulitan untuk berjongkok, tetapi bagi masyarakat Indonesia, jongkok adalah suatu hal yang mudah dan bisa dilakukan di mana saja. Untuk itu, banyak orang luar negeri yang heran mengenai hal ini. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang membuat budaya di Indonesia bisa dikatakan cukup unik.

    Maya, tokoh utama dalam buku Goodbye Fairy, datang ke Jepang dari Yugoslavia karena ingin mempelajari budaya Jepang yang nantinya bisa dia adaptasi ke negaranya sendiri. Kedatangannya itu yang mempertemukannya dengan Moriya dan teman-temannya. Akan tetapi, karena Maya memiliki sifat ingin tahu yang demikian besar (yang mengingatkan kita kepada Chitanda Eru dalam serial Hyouka), hal-hal sekecil apa pun menjadi sebuah misteri yang unik yang bisa mengungkapkan apa yang ada di balik sebuah kebiasaan di Jepang.

Buku ini juga mengangkat sedikit kisah di balik pecahnya negara Yugoslavia pada 1992, yang tentu saja akan menarik bagi peminat sejarah dunia.

 

 

Sumber: Press Release Tim Redaksi Haru Grup

 

Berita Lainnya
Festival Buku Asia 2020
19 Agustus 2021 12:16:57 WIB
Press Realese Tteokpokki
08 Mei 2020 12:06:44 WIB
Press Realese Penance
08 Mei 2020 12:01:31 WIB
[Bincang Haru] Belajar Memaknai Hidup dari Novel Korea, My Brilliant Life
03 Desember 2021 10:12:19 WIB