Press Realese Tteokpokki
08 Mei 2020 12:06:44 WIB

Judul 1: Sulitnya Mencintai Diri Sendiri Akibat Komentar Masyarakat

Judul 2: Basa-Basi yang Bisa Menyebabkan Depresi

(Tangerang, September 2019) “I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki adalah esai yang unik.” Demikianlah pujian dr. Jiemi Ardian Sp.KJ terhadap sebuah esai laris terjemahan dari bahasa Korea yang akan diterbitkan Penerbit Haru pada bulan Oktober 2019 nanti.

Membaca novel ini, pembaca akan dibawa untuk mengarungi perjalanan Baek Se Hee, sang penulis, bersama psikiaternya untuk mengatasi persistent depressive disorder (distimia) yang diderita oleh penulis tersebut. Distimia adalah sebuah depresi yang terus-menerus terjadi dalam jangka yang sangat panjang.

Bicara mengenai depresi, beberapa waktu yang lalu media sosial sempat ribut membahas mengenai “kapan nikah” dan “kok kamu gemukan”. Kerap kali komentar seperti itu kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat berkumpul dengan keluarga besar, sowan kepada tetangga atau teman-teman orang tua, atau bahkan bersama teman. Sebagian besar orang menganggap bahwa pertanyaan itu adalah basa-basi atau candaan belaka.

Akan tetapi, basa-basi terhadap seseorang tersebut bisa menjadi mata pisau yang tajam. Bagi seseorang, basa-basi tersebut bisa ditangkap sebagai sebuah komentar atau penilaian yang akhirnya menciptakan pola pikir negatif sehingga mengikis rasa percaya diri/harga diri orang tersebut. Coopersmith (dalam Prasetyo, 1994) menyatakan pendapat bahwa harga diri itu mengarah pada evaluasi diri yang dirancang dan dilakukan individu dari interaksi dengan lingkungan dan perlakukan orang lain terhadap dirinya. Fenomena basa-basi pasif agresif tersebut bisa menjadi awal mula terjadinya depresi, yang jika tidak segera ditangani akan membuat depresi menjadi kronis.

Dalam buku I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki yang pernah dibaca RM (leader grup K-Pop BTS) ini, Baek Se Hee pun membagikan pengalamannya ketika mengalami krisis kepercayaan diri sampai tidak mampu mencintai dirinya yang disebabkan oleh komentar dari teman-temannya terhadap penampilan dan citra tubuhnya. Ia menjadi mudah putus asa, tidak percaya diri ketika bertemu orang lain, bahkan berpikiran untuk bunuh diri.

Menceritakan secara lugas pengalaman terapi penulis dengan psikiaternya, I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki memberikan sebuah gambaran mengenai kegiatan konseling yang dilakukan oleh seorang pasien dengan seorang psikiater atau psikolog. Meski buku ini penuh dengan kisah pribadi, penulis memasukkan opini dari psikiaternya yang mengajaknya menemukan akar permasalahan dan bergerak ke arah yang lebih sehat. Apabila luka di hati tidak lagi disepelekan dan kesadaran mengenai kesehatan jiwa meningkat, diharapkan orang-orang bisa berani mengambil langkah untuk menolong diri sendiri, termasuk mencari bantuan ke psikiater atau psikolog.

“Orang-orang begitu sensitif terhadap luka di tubuh, tetapi kurang peka dan cenderung menyepelekan luka dalam hati,” tandas Baek Se Hee dalam sebuah wawancara.

Dibaca oleh lebih dari 400.000 orang (data Juni 2019) dan berada dalam jajaran buku terlaris Korea Selatan, esai yang versi bahasa Indonesianya akan diterbitkan Penerbit Haru ini menyuarakan isi hati setiap orang yang merasa baik-baik saja di luar, tapi memiliki luka di dalam hatinya.

Baek Se Hee berharap, orang-orang yang sedang terpuruk dan mengalami kisah serupa dengannya, tahu bahwa mereka tidak sendirian dan bisa terhibur dengan hal-hal kecil setiap hari. Ia juga berharap dengan adanya buku ini, orang tidak lagi takut dan terjebak stigma negatif untuk merngunjungi psikiater mencari bantuan.

 

 

Sumber:

https://www.sisain.co.kr/?mod=news&act=articleView&idxno=33653

http://www.ccdn.co.kr/news/articleView.html?idxno=560232#09SX

http://etheses.uin-malang.ac.id/2157/6/08410173_Bab_2.pdf

Prasetyo, B. D. Antonius. (1994). Hubungan Antara Self-Esteem dan Tipe Kepribadian A dengan Kecenderungan Depresi pada Remaja Putri. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijaranata.

Santrock, John W. (2003). Adolescene. Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

 

 

 

 

Berita Lainnya
Festival Buku Asia 2020
19 Agustus 2021 12:16:57 WIB
Press Realese Penance
08 Mei 2020 12:01:31 WIB
Press Realease Goodbye Fairy
08 Mei 2020 11:52:30 WIB
[Bincang Haru] Belajar Memaknai Hidup dari Novel Korea, My Brilliant Life
03 Desember 2021 10:12:19 WIB