Profil


Profil Penerbit Haru


Tahun 2011 adalah tahun yang mengawali perjalanan PenerbitHaru sebagai sebuah penerbit di Indonesia. Pada tahun ini, Lia Indra Andriana yang sebelumnya sudah dikenal sebagai penulis novel, memutuskan untuk mendirikan sebuah penerbitan. Sebenarnya, daripada disebut "mendirikan penerbitan" saat itu Lia Indra Andriana lebih ingin menerbitkan bukunya sendiri. Ia mengaku takjub setelah melihat temannya yang bisa menerbitkan buku sendiri, tanpa penerbit mayor.

Ternyata menerbitkan buku sendiri itu mungkin.

Perlu diingat, saat itu penerbit independen dan self-publishing belum menjamur sepertisekarang.

Terbitan pertama Penerbit Haru adalah novel Lia Indra Andriana sendiriyang berjudul SeoulMate. Ada yang pernah baca bukunya?

Novel ini bercerita tentang seorang gadis dengan kemampuan berkomunikasi dengan hantu yang bekerja untuk organisasi “ penyalur hantu“  bernama SoulMate. 

Awalnya, Lia Indra Andriana mendirikan Penerbit Haru untuk menerbitkanbuku sendiri. Bahkan, saat itu bisa dibilang pegawai Penerbit Haru hanya ia seorang diri, mengerjakan semuanya dari sebuah indekos.Semua keperluan lain tentang administrasi dan persiapan naskah dilakukan dengan bantuan teman-teman sendiri dan freelancer.

Selain karena ingin menerbitkan buku karya sendiri, alasanlain mengapa Lia Indra Andriana ingin mendirikan Penerbit Haru adalah karena beliau sangatmenggemari budaya hidup dan drama Korea. Saat itu, budaya pop Korea sudah mulaimasuk ke Indonesia. Sayangnya, meski drama Korea mudah ditemui, novel-novel terjemahan Korea sangat sulit didapatkan.

Berbekal keinginan untuk bisa membaca novel-novel Korea "yangisinya diyakini tidak jauh berbeda dengan drama Korea“ Lia Indra Andriana memutuskan untuk membeli sendiri lisensi novel Korea dan menerjemahkannya untuk diterbitkan oleh Penerbit Haru. Keinginan awal yang sederhana inilah yang nantinya membuatPenerbit Haru dikenal sebagai penerbit buku-buku terjemahan Asia.

My Name is Kim Sam Soon adalah novel terjemahan pertama yang diterbitkan oleh Penerbit Haru pada tahun 2012.

Di tahun yang sama, Andry Setiawan, Kakak dari Lia Indra Andriana yang baru kembali dari Jepang memutuskan untuk bergabung secara resmi dengan Haru, setelah sebelumnya banyak membantu dari Jepang. Dari sebuah indekos yang ditempatinya, kantor Penebit Haru berpindah ke sebuah meja kasir di sudut toko mabel milik orang tua Lia Indra Andriana dan Andry Setiawan di kota Ponorogo.

Barulah pada tahun 2013, Penerbit Haru memutuskan untuk merekrut karyawan purna waktu untuk pertama kalinya. Pada saat itu karyawan pertama menempati posisi desain grafis, yang membantu membuat visaul untuk konten-konten Penerbit Haru dalam berbagai media.

Dari sini, perjalanan Penerbit Haru sebagai sebuah rumah penerbitan mengalami percepatan. Semakin banyak teman-teman dengan kemampuan berbeda-beda yang bergabung dan memperkuat Penerbit Haru. Teman-teman pembacayang  loyal dan menggemari buku terbitanPenerbit Haru pun terus bermunculan. Kini, Penerbit Haru sudah memiliki tiga imprint lainnya, yaitu Penerbit Spring,Penerbit Inari, dan Penerbit Koru. Penerbit yang lahir di Kota Ponorogo ini pun sekarang sudahmemiliki kantor cabang sekaligus toko buku bernama Haru Book Store (@harubookstore)di Kota Tangerang.

Hingga sampailah Penerbit Haru di titik ini, yang kalian kenal sebagai penerbit berjiwa muda yang menerbitkan buku-buku terjemahan Asia yang memiliki isu-isu untuk dibahas terus-menerus. Dengan motto "Creating an unforgettable day for you" Penerbit Haru berupaya menyuguhkan konten-konten dalam berbagai bentuk, selain untuk mengedukasi juga untuk menghibur, sehingga menjadi kenangan yang tidak mudah untuk dilupakan.